Jangan menunggu bahagia baru tersenyum
tapi tersenyumlah, maka kian bahagia

Jangan menunggu kaya baru bersedekah
tapi bersedekahlah, maka semakin kaya

Jangan menunggu cinta baru berta’aruf
tapi berta’aruflah, insya Allah cinta hadir dalam ridhoNya

Jangan menunggu pasangan yang sempurna baru menikah
tapi menikahlah, maka insya Allah kesempurnaan akan hadir dalam hidupmu

Jangan menunggu terinspirasi baru menulis
tapi menulislah, maka inspirasi akan hadir dalam jiwamu

Jangan menunggu termotivasi baru bergerak
tapi bergeraklah, maka motivasimu akan meningkat

Jangan menunggu proyek baru mau bekerja
tapi berkerjalah maka proyek kan berdatangan kepadamu

Jangan menunggu dicintai baru mencintai
tapi belajar mencintai, maka engkau kan dicintai

Jangan menuggu kuantitas, baru membangun kualitas
Tapi binalah kualitas, maka kuantitas akan bersama orang2 yang berkualitas

Jangan menunggu banyak uang baru hidup tenang
tapi hiduplah dengan tenang, insya Allah bukan sekedar uang yang datang

Jangan menunggu contoh baru bergerak mengikuti
Tapi bergeraklah, maka engkau akan menjadi contoh yang diikuti

Jangan menunggu sukses baru bersyukur
tapi bersyukurlah, maka bertambah kesuksesanmu

Jangan menunggu menang, baru bertaqwa total
tapi bertaqwalah dengan total, maka kemenangan pasti kan datang

Para Pecundang selalu menunggu bukti
dan para pemenang selalu menghadirkan bukti
Seribu kata mutiara akan dikalahkan oleh satu aksi nyata

Wallahu alam

Salam Sinergi
HP

http://www.cahaya-semesta.com

Profil Kang Zain (Lead Trainer S3 dan TCH)

Zainul Fuad, secara geografis termasuk orang Minangkabau karena ia lahir di Padang, 30 Juli 1977. Tetapi secara historis, ia keturunan Sunda. Kang Zain, begitu ia biasa disapa oleh koleganya,  menikah dengan seorang gadis manis plus koleris asal Kalimantan Selatan, biasa dipanggil Teh Lala. Menikah pada semester III kuliahnya di Universitas Islam Indonesia, jurusan Statistika, Kang Zain saat ini sudah dikaruniai 3 orang putra, Hanif (13 tahun), Afif (8 tahun), dan Naufal (7 tahun).

Karya-karyanya yang sudah diterbitkan antara lain:

1. Berani Nikah (lagi)?,
2. BETHE (5 karakter idola pecundang sejati),
3. Refleksi 9 Keajaiban Sinergi Semesta,
4. FS-Q Personalitree,
5. MOTISAKTI: Motivasi yang bikin kamu sakti,
6. HUMOrTIVASI: sebagai obat bete, jutek, kantong kosong, pegal linu, dan kurang bergairah,
7. “Spiritual Sinergi Semesta,
8. SAMBUT ,
9. Audio CD “Membuka Tabir Cahaya Hati”,
10. ebook “Jangan Raih Kesuksesan Yang Tidak Sukses”,
11. ebook S3, ebook “Tragedi Impian”, dan
12. ebook “Motivasi Ekstra”.

Saat ini, Kang Zain bekerja sebagai Senior Trainer spesifikasi Komunikasi Hati di ABCo Training Center, dengan produk training berupa “One Day Spiritual Enlightenment Training” yakni :
1.    Training S3 – Spiritual Sinergi Semesta. Map Out Your Life
2.    Workshop TCH – Terapi Cahaya Hati. Insya Allah, hadirkan keajaiban indah di dalam hidup Anda
3.    EKSTra – Etos Kerja Spiritual Training. Etos Kerja 7-as: Ikhlas, Jelas, Tegas, Antusias, Mawas, Cerdas, Tuntas

Alhamdulillah, sampai saat ini sudah lebih dari 70.000 audience yang mengikuti training yang dibawakan oleh Kang Zain, mulai dari lini siswa Sekolah Dasar, siswa SMP, siswa SMA, Mahasiswa, hingga lini Professional, seperti para guru dan karyawan.

Salah satu Motto hidupnya adalah, “Jangan katakan, ‘Wahai Allah, masalahku sangat besar,’ tapi katakanlah, ‘Wahai Masalah, Allah itu Maha Besar.’”

Bagi sahabat yang hendak bekerjasama, dapat menghubungi Manajemen Kang Zain melalui phone 0856-9315-8546, atau email zenergi@rocketmail.com, dan situs : http://www.cahaya-semesta.com

Beberapa Klien yang pernah bersinergi dengan Kang Zain :
1.    PT. Bukaka Cibubur
2.    CEVEST Jakarta
3.    Ditjen Pajak Jakarta
4.    Bappeda Jakarta
5.    RS Annisa Cibinong
6.    BPRS As-Salam Depok
7.    Indonesian Harritage Foundation (IHF)
8.    MM UTP Palembang
9.    PT. Intra Sari Raya,
10. PT. Unilever Indonesia,
11.  BTN Syariah Bogor,
12.  PT. Manulife Insurance Bogor,
13.  RS Prikasih Pondok Labu,
14.  Dharmawanita PDAM Bogor,
15.  MM UTP Palembang, 2009
16.  Jakarta International Container Terminal (JICT)
17.  Asuransi Takaful Pusat
18.  Rumah Zakat Bogor
19.  Rektorat, Dekanat, Dosen, dan Karyawan Universitas Sahid Jakarta
20.  Telkomsel Pusat Jakarta
21.  Puskowan Bandung dan Jakarta
22.  Dewan Kelurahan Pemda Jakarta
23.  FOSIL (Forum Silaturahmi) Guru-Guru TK Islam se-Depok
24.  Pemda Nunukan
25.  Sanlat Karyawan TOYOTA Sunter
26.  Sanlat Karyawan PELNI di Puncak – Villa Bahtera
27.  Indosat, Training karyawan baru – di Jatiluhur
28.  Kementerian Pemuda dan Olah Raga untuk Guru Teladan dan Pembina OSIS Nasional
29.  SMAN 1 Bogor
30.  SMAN 2 Bogor
31.  SMAN 3 Bogor
32.  SMAN 5 Bogor
33.  SMAN 6 Bogor
34.  SMAN 8 Bogor
35.  SMAN 10 Bogor
36.  SMAN 1 Cibinong
37.  SMAN 2 Cibinong
38.  SMA Plus BBS Bogor
39.  SMA Plus YPHB Bogor
40.  SMAN 70 Jakarta
41.  SMAN 3 Jakarta
42.  SMAN 8 Jakarta
43.  SMA Hangtuah Jakarta
44.  SMP Hangtuah Jakarta
45.  SMA Plus Bina Insani Bogor
46.  SMA Al-Azhar Jakapermai Bekasi
47.  SMP Al-Azhar Jakapermai Bekasi
48.  SMP Al-Azhar Syifabudi Cibinong
49.  SMP Pesantren Ummul Quro El-Islami Bogor
50.  SMPIT At-Taufik Bogor
51.  SDIT Kaifa Bogor
52.  SDIT Ummul Quro Bogor
53.  dll

Kembali ke http://www.cahaya-semesta.com

Petunjuk

 

Janganlah engkau KABUR dari petunjukNya, ayo berSERAHlah, DIA begitu sayang kepada kita. Seseorang hanya “berpura-pura” belum mendapatkan hidayahNya, lalu menutup dirinya dari berbagai kebaikan hidayahNya. Dan Allah memberi petunjuk kepada orang-orang yang dikehendakiNya, yaitu orang-orang yang berserah pada petunjukNya.

Tidak mungkin lah Allah itu pilih kasih dalam memberikan petunjuk kepada hamba-hambaNya.

Tiada hamba yang tak mendapat petunjukNya, yang ada adalah hamba yang “menutup diri” dari petunjukNya.

Allah memberikan petunjuk kepada Siapa yang dikehendakiNya, yaitu hamba-hambaNya yang membuka diri dari petunjukNya, yaitu hamba-hambaNya yang mau menerima petunjukNya.

“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang MAU MENERIMA petunjuk. ” (Q.S. 28:56)

 

Wallahu a’lam

KZ

http://www.cahaya-semesta.com

“Sesungguhnya Allah menurunkan kepadaku dua keselamatan bagi umatku. Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka dan Allah tidak akan mengazab mereka sedang (mereka) beristighfar (minta ampun), bila aku (Nabi Saw) pergi (tiada) maka aku tinggalkan bagimu istighfar sampai hari kiamat.” (HR. Tirmidzi)

Sahabat Pema’af, Istighfar adalah teknik kunci untuk mengosongkan atau membersihkan hati dari limbah yang tidak perlu. Istoghfar adalah mohon ampun kepada Allah dengan sebenar-benarnya. Istighfar itu sangatlah penting, sebab selain akan membersihkan hati dan menjadikan jiwa sebagai Nafsul Muthmainnah, maka beristighfar pun secara otomatis akan mengaktifkan berbagai mutiara hati yang bersemayam di dasar samudera jiwa. “Tidak menjadi dosa besar sebuah dosa bila disertai dengan istighfar dan bukan dosa kecil lagi suatu perbuatan bila dilakukan terus menerus.” (HR. Ath-Thabrani)

Selain itu, mengenai Istighfar ini Rosulullah saw bersabda : “Barangsiapa yang selalu beristighfar maka Allah akan memberinya kelapangan dalam setiap kesempitannya, dan Allah akan membukakan jalan dari kesusahannya serta Allah akan memberinya rezeki dari yang tidak di sangka-sangka. (HR. Abu Daud & Ibnu Majah)”

Menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, jika mendapat masalah yang cukup berat, solusinya adalah dengan memperbanyak istighfar. “Jika masalah yang saya hadapi mengalami kebuntuan (sulit menemukan solusinya), saya beristighfar kepada Allah sebanyak seribu kali. Allah pun memberikan saya jalan keluarnya.” Itulah pengakuan dari seorang ulama besar yang menjadi guru dari Ibnu Qayyim al-Jauziyah.

Itu sebabnya, di Al-Quran kita disuruh untuk bersegera beristighfar kepada ALLAH. Karena sesungguhnya istighfar itu adalah PINTU hadirnya rahmat dan karunia dari ALLAH SWT.

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (Q.S. 3:133-134)”

“Seorang yang berbuat dosa lalu membersihkan diri (wudhu atau mandi), kemudian ia shalat dan memohon pengampunan Allah maka Allah akan mengampuni dosanya. Setelah berkata demikian Rasulullah mengucapkan firman Allah surat Ali Imran ayat 135: “Dan orang-orang yang apabila melakukan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun atas dosa-dosa mereka, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa-dosa selain dari Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan keji mereka itu sedang mereka mengetahui.””(HR. Bukhari dan Muslim)

Istighfar adalah salah satu bentuk dzikir atau dzikrullah yang sangat sering dilakukan oleh Rosulullah saw. Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma berkata: “Sesungguhnya kami benar-benar menghitung dzikir Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam dalam satu kali majelis (pertemuan), beliau mengucapkan 100 kali (istighfar dalam majelis): “Ya Rabb, ampunilah aku, terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Menerima Taubat dan Maha Penyayang.” (HR Abu Dawud)

Berapa banyak kita harus beristighfar setiap harinya tidaklah ditentukan oleh Rosulullah saw, tetapi kalau kita perhatikan keterangan di atas sebelumnya maka jika memungkinkan dalam sehari itu kita beristighfar minimal 100 kali dan jika sedang memiliki masalah yang cukup berat maka kita bisa meniru perilaku dari Ibnu Taimiyah yang beristighfar sebanyak 1000 kali. Namun intinya, semakin banyak kita beristighfar atau melakukan dzkir istighfar dengan sepenuh hati maka tentunya akan semakin membantu kita untuk membersihkan jiwa kita dari berbagai limbah dosa yang pernah dan sedang kita lakukan, ”Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS Al-Ahzab ayat 41)

Istighfar ini memang dahsyat, ia mampu menjadi washilah agar kita keluar dari berbagai problema kehidupan kita. Atas kehendakNya, maka Istighfar bisa membantu kita keluar dari berbagai kesempitan hidup yang tengah kita rasakan. Banyak sekali kesempitan hidup yang kini mungkin saja sedang kita rasakan, beberapa diantaranya :

1.        Hidup tidak tenang alias sering gelisah
2.        Waswas
3.        Trauma
4.        Tidak percaya diri
5.        Dikelilingi oleh orang-orang yang menjengkelkan
6.        Grogi ketika berbicara di depan umum
7.        Grogi kalau menjadi imam
8.        Kurang beriman dan sering ragu atas kekuasaan dan pengaturan Allah atasnya
9.        Emosi tidak stabil
10.     Sering dizalimi oleh orang lain bahkan oleh orang yang sama berkali-kali
11.     Musuhan menahun
12.     Pernikahan tidak harmonis
13.     Mudah tergoda oleh pria/wanita lain
14.     Jatuh cinta mendalam pada orang yang tidak pas dan tidak jelas
15.     Sering bermaksiat
16.     Banyak hutang dan sulit melunasinya
17.     Dimusuhi banyak orang dengan alasan yang tidak jelas
18.     Plin-plan alias tidak tegas
19.     Susah memiliki anak atau keturunan
20.     Susah dapat kerja
21.     Susah kaya padahal sudah berusaha dan tawakkal
22.     Susah khusyu sholatnya
23.     Susah dipercayai orang
24.     Berwajah gelap atau “aura” tertutup
25.     Mudah sakit, seperti mudah masuk angin, maag, asma, migrain, sakit kepala utuh, dan alergi kulit
26.     Rejeki seret dan terasa mampet
27.     Harta yang tidak berkah
28.     Anak sulit diatur
29.     Pasangan tidak mencintai

Mari kita OBATI berbagai kesempitan hidup yang membuat dada ini terasa sempit dan sesak dengan melakukan dzikir ISTIGHFAR dengan tulus dan sepenuh hati. Kisah berikut, insya Allah akan membuat Anda semakin yakin bahwa berISTIGHFAR akan membuat Anda keluar dari berbagai permasalahan hidup Anda. Insya Allah.

“Dikisahkan, ketika Rasulullah saw sedang berkumpul dengan sejumlah sahabatnya di masjid, masuklah empat orang laki – laki. Masing – masing datang membawa masalah yang ingin disampaikannya kepada Rasulullah saw. Orang pertama mengeluh karena di daerahnya sudah lama tidak turun hujan. Rasulullah saw menasehatinya, “Beristighfarlah!” Orang kedua mengeluh karena sudah lama menikah, tapi belum juga memperoleh keturunan. Rasulullah saw menasehatinya, “Beristighfarlah” Orang ketiga mengeluhkan kesulitan ekonominya. Rasulullah saw kemudian menasehatinya, “Beristighfarlah!” Orang keempat mengeluhkan tanah pertaniannya yang sudah tidak subur lagi. Lagi – lagi Rasulullah saw menasehatinya, “Beristighfarlah!” Abu Hurairah yang saat itu ada bersama mereka terheran – heran, kemudian ia bertanya, “Ya Rasulullah, mengapa kesulitannya banyak, tetapi obatnya satu?” Beliau kemudian menjawab, “Simaklah firman Allah dalam surah Nuh (71) ayat 10 – 12, ‘Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan Hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyakkan harta dan anak – anakmu, dan mengadakan untukmu kebun – kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai – sungai.” (HR Ahmad dan Abu Dawud)

Rosulullah saw mengajarkan kepada kita beristighfar, dan lafadz istighfar itu sangatlah banyak. Mulai dari “Astaghfirullahal ‘Azhim” atau di tambah kalimat “wa atuubu ilaiih” sampai dengan Penghulunya Istighfar atau Rajanya Istighfar. Mengenai raja istighfar ini dijelaskan dari Syaddad Ibnu Aus Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Permohonan ampunan (istighfar) yang paling utama ialah seorang hamba yang membaca “Allahumma Anta Robbii, Laa ilaaha illaa Anta kholaqtanii, wa ana ‘abduka, wa ana ‘alaa ‘ahdika, wawa’dika mas tatho’tu, abuu u laka bin ni’mati, wa abuu u laka bi zambii, faghfirlii, fainnahuu laa yaghfiruz zunuuba illaa Anta.    (artinya = Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau yang telah menciptakan diriku, aku hamba-Mu, aku selalu berada dalam ikatan-Mu dan perjanjian-Mu selama aku mampu, aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang aku perbuat, aku mengaku kepada-Mu dengan dosaku, maka ampunilah aku, sebab tiada yang akan mengampuni dosa selain Engkau).” (H.R. Bukhori)

Wallahu a’lam

HP

http://www.hatiplong.wordpress.com

3 HATI versi AL-QURAN

Posted: Maret 19, 2011 in Teori
Tag:, , , , , , ,

Di Dalam Al-Quran setidaknya HATI disebut dengan TIGA NAMA, yaitu FUAD, QOLBU, dan SHODR. Kira-kira apakah maksud Al-Quran membedakan HATI dengan ketiga istilah tersebut? Mari kita bahas….

Fuad memiliki karakter jujur apa adanya (53:11), bisa diisi – oleh keimanan atau kekufuran (28:10, 14:43, 6:113), berinteraksi kuat dengan Al-Quran (25:32, 11:120), pondasinya ilmu (16:78), mencintai sesama (14: 37), dipengaruhi oleh Indra pendengaran dan penglihatan (46:26), jenis hati yang pertama kali diaktifkan (32:9) dan yang kelak mempertanggungjawabkan kinerjanya di hadapan Allah (17:36).

Dengan demikian Hati Fuad ini ibarat ruang kosong, dan yang pertama kali hadir di dalamnya adalah Ruh dari Allah. Ruh ini begitu suci, dan saat Ruh ini pertama kali hadir ia sudah langsung diliputi oleh jasad yang masih suci pula.

Rosulullah saw pernah bersabda bahwa setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci… tentunya suci dalamnya (Ruh) dan suci luarnya (Jasad). Tetapi , orangtuanyalah yang membuat jasad menjadi kotor, dengan berbagai program negatif yang diinputkan si orang tua via indra pendengaran dan penglihatan. Dan ketika jasad pun kotor, maka “kesucian” Ruh menjadi tak berefek optimal pada kehidupan jasad.

Nah ketika program yang masuk ke Fuad itu banyak yang negatif, maka tentu saja Fuad menjadi besar peluangnya menjadi tidak beriman, dan programisasi Fuad sudah mulai berlaku sejak si anak itu lahir, sejak ia masih kecil.

……………………………….

Adapun Shodr, adalah jenis hati yang banyak sekali berhubungan dengan karakter manusia dalam urusannya terhadap dunia. Ia dipenuhi dengan berbagai macam keinginan dunia (59:9), maka pantas saja jika iblis/syaitan dan energi negatif lainnya mudah meliputi kinerja Shodr.

Shodr juga berhubungan dengan pola pikir (17:51), apalagi ia memiliki kecenderungan untuk berdebat (88:90, 40:56). Ketika hadir sebuah ujian terhadap si empunya, maka Shodr bisa menjadi sempit atau bisa juga menjadi lapang (6:125). Shodr yang berilmu lurus maka bisa menjadi tempat bersamayamnya ayat-ayat suci yang nyata (29:49).

Karakter Shodr seseorang tentunya yang paling tahu adalah Allah. Tetapi kita sebagai manusia pun bisa “memprediksi” karakter Shodr seseorang lewat “pola pandangan mata” (40 :11), dan lewat “pola kata” (15:97) plus “pola suara” (26: 12-14).

Mari kita pelajari sekilas bagaimana pola pandangan mata bisa memprediksi apa yang sedang dipikirkan seseorang.

………………………………..

Sedangkan Qolbu, dalam hadist Arba’in yang ke-6 dipadankan dengan karakter sebuah pagar, antara yang “sebelah sini” dan yang “sebelah situ”. Antara halal dan haram. Antara dunia dan akhirat.

Sehingga Qolbu itu berada di antara Jasad (Shodr) dan Hati Pertama (Fuad). Baiklah, kini kami akan memperlihatkan hadist tentang Qolbu tersebut kepada Anda.

“Sesungguhnya yang halal itu telah terbukti (jelas) dan yang haram itu pun telah terbukti (jelas). Sedangkan diantaranya ada perkara yang samar-samar (syubhat) yang kebanyakan manusia tidak mengetahui (bukti-bukti)nya. Barang siapa yang menghindari perkara yang samar-samar, maka ia telah membersihkan agama dan kehormatannya. Barang siapa yang jatuh ke dalam perkara yang samar-samar, maka ia telah jatuh ke dalam perkara yang haram. Seperti pengembara yang berada di dekat pagar (milik orang lain); dikhawatirkan ia akan masuk ke dalamnya. Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki pagar. Ketahuilah, bahwa pagar Allah adalah larangan-larangan-Nya. Ketahuilah, bahwa di dalam jasad manusia terdapat segumpal daging (yang berfungsi sebagai pagar – pen). Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasadnya. Dan jika ia jelek, maka jelek pula seluruh jasadnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah Qolbu. (H.R. Bukhori dan Muslim)“

Ternyata, dari hadist tersebut tersirat bahwa Qolbu itu ibarat pagar dalam diri kita, yaitu pagar Antara Shodr dan Fuad, pagar Antara wilayah pengaruh Syahwat plus Syaitan dengan Baitullah jiwa, yakni pengaruh suci/fitrah dari Allah. Maka wajar saja dari sisi arti pun Qolbu itu adalah yang bisa terbolak-balik.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa Qolbu itu Filter atau Penyampai Pesan dari informasi yang diterima SHODR kepada FUAD, atau dari FUAD ke SHODR.

Jika Qolbunya kotor maka informasi dari SHODR tidak disampaikan ke FUAD atau hanya disampaikan sebagian. Jika Qolbu kotor, maka cahaya dari FUAD tidak bisa keluar menuju SHODR. Dan ketika Qolbu sangat kotor, maka Fuad jadi gelap, pingsan atau mati seperti tanpa cahaya, dan akhirnya membentuk watak yang negatif. Itu sebabnya Qolbu disebut sebagai KUNCI KARAKTER.

Nah, karena posisi Qolbu itu ada di dalam Shodr (22 : 45-46) dan Fuad itu adalah hati yang pertama kali ada/aktif, sebagai pondasi bagi jiwa, dan kemudian bahwa Qolbu itu ibarat pintu, sehingga jika digambarkan dalam sebuah imajinasi visualisasi hati, maka STRUKTUR HATI adalah sebagaimana berikut :

Nah sebetulnya, kalau disimak lebih dalam lagi, ternyata dalam psikologi populer sudah ada FSQ tapi dalam bentuk istilah yang berbeda. Anda mungkin pernah mendengar istilah Pikiran Sadar (conscious), pikiran bawah sadar (subconscious), dan Critical Area atau SAR (Sistem Aktivasi Retikular) – yakni PINTU antara pikiran sadar dan pikiran bawah sadar.

Dari berbagai literatur tentang hal ini dijelaskan bahwa Pikiran Sadar memiliki potensi kemampuan akses hingga 12%, sedangkan pikiran bawah sadar punya potensi hingga 88%. Dan seseorang bisa mengakses “kekuatan” pikiran bawah sadar jika SARnya terbuka, atau dengan kata lain jika QOLBUnya tidak mati. Dan SAR bisa terbuka jika Pikirannya Fokus tidak sempit dengan berbagai macam pikiran atau dengan kata lain jika SHODRnya lapang alias tidak sombong.

Perhatikan gambar berikut :

 

Subhanallah, ternyata… agar kekuatan tersembunyi kita bisa diakses maka kita harus memiliki :
1. Shodr yang lapang dan diliputi ayat-ayat suci Al-Quran
2. Qolbu yang bersih, tidak buta, dan cenderung kepada akhirat.
3. Fuad yang beriman, Fuad yang sering dibacakan ayat-ayat Al-Quran, sehingga pancaran Cahaya Ruh dariNya bisa “menerangi” jiwa dan semesta kita

 

LAMPIRAN

Berikut ini adalah file-file ayat Al-Quran mengenai definisi HATI dalam ketiga bentuknya, yaitu Fuad, Qolbu, Shodr.

Ayat yang bercerita tentang Qolbu paling banyak, kemudian disusul ayat yang bercerita mengenai Shodr, dan paling sedikit ayat yang bercerita mengenai Fuad.

Setelah diurutkan, maka dihasilkan definisi Fuad, Shodr, dan Qolbu sebagai berikut :

Fuad adalah :

1) Hati yang tidak mendustakan Q.S. 53:11
2) Hati yang dibakar di neraka Huthomah Q.S. 104 : 5-7
3) Hati yang semakin kuat ketika dibacakan Al-Quran Q.S. 25 : 32
4) Hati yang bisa menjadi Kosong (frustasi) Q.S. 28 : 10
5) Hati yang dimintai pertanggungjawaban Q.S. 17 : 36
6) Hati yang semakin teguh dengan kisah-kasah dari Rasul Q.S. 11:120
7) Hati yang dipalingkan oleh Allah sehingga sesat Q.S. 6 : 110
8) Hati yang tidak beriman 6:113
9) Hati yang bekerja sinergis bersama Pendengaran dan Penglihatan Q.S. 46 : 26
10) Hati yang membuat kita menjadi berilmu dan harus kita syukuri (optimalkan) Q.S. 16 : 78
11) Hati yang mencintai/cenderung kepada sebagian manusia Q.S. 14:37
12) Hati yang bisa kosong (melamun/mata tak berkedip) Q.S. 14:43
13) Hati yang diaktifkan setelah hadirnya Ruh (pendengaran, penglihatan, dan Fuad) Q.S.32 : 9

Shodr adalah :

1) Hati yang lapang karena sudah dimudahkan dari kesulitan hidup Q.S. 94 : 1-8, Q.S.
2) Hati yang (banyak hal/berbagai macam isi) di dalamnya Q.S. 100 : 9-11
3) Hati yang dibisiki setan. Q.S. 114 : 5
4) Hati yang menjadi sempit menerima alkitab Q.S. 7 : 2
5) Hati yang bisa menghilangkan dendam karena beramal saleh Q.S. 7:43
6) Hati yang diketahui segala isinya oleh Allah Q.S. 35 : 38
7) Hati yang lapang karena sudah dimudahkan dari kesulitan hidup Q.S. 20 : 25-35
8) Hati yang disaat sempit membuat jadi sulit berbicara Q.S. 26 : 12-14
9) Hati yang isinya tidak bisa kita sembunyikan dihadapan Allah Q.S. 27 : 74-75, Q.S. 28 : 69, Q.S. 3:29
10) Hati yang bisa berarti Pikiran/bayangan Q.S. 17 :51
11) Hati yang bisa diobati dengan pelajaran dari Allah Q.S. 10 : 57
12) Hati yang bisa berpaling dari kebenaran Q.S. 11 : 5
13) Hati yang sempit menolak sebagian wahyu karena tidak ada bukti berupa harta kekayaan atau malaikat Q.S. 11 : 12
14) Hati yang tanpa dendam dan bersaudara di surga Q.S. 15 : 47
15) Hati yang bisa menjadi sempit karena perkataan/hinaan orang lain Q.S. 15 : 97
16) Hati yang lapang memeluk Islam, Hati yang sempit tersesat dan sesak seolah-olah sedang mendaki ke langit (kekurangan oksigen) Q.S. 6 : 125
17) Hati yang diketahui segala isinya oleh Allah Q.S. 39:7
18) Hati yang dibukakan Allah untuk menerima ajaran Islam Q.S. 39:22
19) Hati yang bisa diketahui penghianatannya lewat pandangan mata Q.S. 40 : 19
20) Hati yang menginginkan kebesaran (penghormatan) karena memperdebatkan ayat-ayat Allah Q.S. 40 : 56
21) Hati yang memiliki berbagai keperluan, termasuk kendaraan Q.S. 40:80
22) Hati yang diketahui segala isinya oleh Allah Q.S. 42:24
23) Hati yang bisa lapang dengan kekafiran Q.S. 16:106
24) Hati yang menyimpan rahasia perkataan, tapi Allah Mengetahuinya Q.S. 67 : 13
25) Hati yang didalamnya menyimpan Al-Quran sebagai ayat-ayat yang nyata Q.S. 29:49
26) Hati yang mudah gentar dan suka berbantah-bantahan, dan Allah Mengetahui isi hati. Q.S. 8 : 41-43
27) Hati yang bisa diketahui sinyal-sinyal kebenciannya lewat ucapan Q.S. 3 : 118
28) Hati yang bisa marah dan benci. Q.S. 3 : 119
29) Hati yang diuji agar Qolbu dibersihkan. Q.S. 3 153-154
30) Hati yang bisa berkeberatan/protes. Q.S. 4 : 88-90
31) Hati yang terindikasi ada keselarasan dengan proses terjadinya siang dan malam Q.S. 57:6
32) Hati yang menaruh keinginan-keinginan. Q.S. 59:9
33) Hati yang bisa ditakuti oleh manusia yang tidak takut kepada Allah. Q.S. 59 : 11-13
34) Hati yang di dalamnya ada Qolbu. Q.S. 22 : 45-46
35) Hati yang lega mendapatkan pertolongan Allah Q.S. 9 : 14

Dan Qolbu adalah :

1) Hati yang berpenyakit. Q.S. 74 : 31
2) Hati yang bertobat Q.S. 50 :33
3) Hati yang mendapat peringatan dari apa yang didengar dan disaksikannya Q.S. 50:37
4) Hati yang dikunci mati oleh Allah: Q.S. 7:100
5) Hati yang terkunci mati karena mendustakan kebenaran/bukti-bukti yang nyata 7:101
6) Hati yang berfungsi untuk memahami kebenaran Q.S. 7:179
7) Hati yang bersih siap menghadap Allah Q.S. 26:89
8) Hati (Muhammad) sebagai tempat turunnya Al-Quran (yang dibawa oleh Ruhul Amin/Jibril) Q.S. 26:194
9) Hati yang durhaka pun tetap dimasukkan ayat-ayat AlQuran di dalamnya Q.S. 26:200
10) Hati yang dindingnya tertutup sehingga tuli dari kebenaran : Q.S. 17 : 45-46
11) Hati yang dindingnya tertutup sehingga tuli dari kebenaran : Q.S. 6:25
12) Hati yang keras sehingga merasa benar dengan tindakan yang salah Q.S. 6:43
13) Hati yang tertutup bersamaan dengan pendengaran dan penglihatan Q.S. 6:46
14) Hati yang terkunci mati sampai datangnya siksaan Q.S. 10:88
15) Hati yang terkunci mati karena melampaui batas Q.S.10:74
16) Hati yang berdosa karena suka memperolok-olok Rosul Q.S. 15:11-12
17) Hati yang suci akan mendatangi Tuhannya Q.S. 37 : 84
18) Hati yang dihilangkan rasa takut dalam mengatakan kebenaran Q.S. 34: 23
19) Hati yang membatu dari mengingat Allah Q.S. 39 : 22
20) Hati yang tenang ketika mengingat Allah bersamaan dengan tenangnya kulitnya Q.S. 39 : 23
21) Hati yang kesal ketika disebutkan nama Allah Q.S. 39:45
22) Hati yang girang ketika disebut nama selain Allah Q.S. 39:45
23) Hati yang dindingnya tertutup sehingga tuli dari kebenaran : Q.S. 41: 5
24) Hati yang dikunci mati olehNya karena mengada-adakan dusta terhadap Allah Q.S.42:24
25) Hati yang diteguhkan oleh-Nya setelah melewati masa-masa sulit Q.S.18:10-14
26) Hati yang tertutup sehingga menjadi tuli dan tidak bisa memahami kebenaran Q.S. 18 : 57
27) Hati yang ingkar karena sombong Q.S. 16 : 22
28) Hati yang tetap tenang dalam kebenaran walau ucapannya mengatakan kekufuran Q.S.16 : 106
29) Hati yang terkunci karena lebih mengutamakan dinia daripada akhirat, sehingga pendengaran dan penglihatannya tertutup dari kebenaran Q.S. 16 : 108
30) Hati yang lalai karena suka “bercanda” dan tidak serius mendengarkan petuah kebenaran Q.S.21:2-3
31) Hati yang takut berbuat buruk dan bersegera berbuat baik Q.S. 23 : 60-61
32) Hati yang sesat dan banyak berbuat buruk Q.S. 23 : 63
33) Hati yang ketakutan ketika ditiupkan sangkakala Q.S. 79:8
34) Hati yang terkunci mati karena tak mau memahami ayat-ayat Allah Q.S. 30:59
35) Hati yang tertutup karena sering berbuat ekstrim dan dosa Q.S. 83 : 12-16
36) Hati yang terkunci bersamaan dengan terkuncinya pendengaran dan tertutupnya penglihatan dari kebenaran Q.S. 2 : 7
37) Hati yang berpenyakit. Q.S. 2 : 10
38) Hati yang merasa berbuat benar padahal salah Q.S. 2: 10-12
39) Hati yang lebih keras dari batu, sebab batu saja menurut kepada Allah Q.S. 2:74
40) Hati yang tertutup karena tidak beriman Q.S. 2 : 88
41) Hati yang mencintai Tuhan selain Allah Q.S. 2 : 93
42) Hati (Muhammad) sebagai tempat turunnya Al-Quran (yang dibawa oleh Jibril) Q.S. 2:97
43) Hati yang menuntut tanda-tanda kekuasaan Allah Q.S. 2 :118
44) Hati yang tertarik dengan kehidupan dunia Q.S. 2:204
45) Hati yang terpaksa atau menyengaja bersumpah Q.S. 2:225
46) Hati yang bergetar (mukmin) ketika disebut nama Allah Q.S. 8 :2
47) Hati yang tentram mendapat kabar gembira Q.S. 8:10
48) Hati yang menguat ketika diturunkan kantuk dan hujan Q.S. 8 : 11
49) Hati yang ketakutan melihat keteguhan orang-orang yang beriman Q.S. 8:12
50) Hati yang berpenyakit menyangka orang mukmin tertipu oleh agamanya Q.S. 8:49
51) Hati yang dipersatukan dengan Hati orang-orang mukmin lainnya Q.S. 8 : 63
52) Hati yang ada nilai kebaikan Q.S. 8:70
53) Hati yang condong kepada kesesatan suka menimbulkan fitnah dengan cara mencari-cari takwil ayat-ayat mutasyabihat Q.S. 3 : 7
54) Hati yang condong kepada kesesatan tidak akan mendapat rahmat dari sisiNya Q.S. 3 : 8
55) Hati yang dipersatukanNya Q.S. 3:103
56) Hati yang tentram mendapat kabar gembira Q.S. 3:126
57) Hati yang ketakutan karena suka berbuat syirik Q.S. 3 : 151
58) Hati yang dibersihkan setelah Shodr-nya diuji Q.S. 3:154
59) Hati yang menyesal telah berbuat benar Q.S. 3 : 156
60) Hati yang sengaja berbuat dosa Q.S. 33:5
61) Hati yang sesak dan tergoncang karena berburuk sangka kepada Allah Q.S. 33:10
62) Hati yang munafik dan berpenyakit Q.S. 33 : 12-13
63) Hati yang takut mati Q.S. 33 : 26
64) Hati yang isinya diketahui oleh Allah Q.S. 33 : 51
65) Hati yang suci menjaga pandangan mata dari istri-istri nabi Q.S. 33 : 53
66) Hati yang berpenyakit dan suka menebar kabar bohong Q.S. 33 : 60
67) Hati yang terkunci mati karena kekafirannya Q.S. 4 : 155
68) Hati yang tunduk karena beriman Q.S. 57 :16
69) Hati yang fasik dan menjadi keras Q.S. 57 : 16
70) Hati yang santun dan penuh kasih sayang Q.S. 57:27
71) Hati yang mengikuti hawa nafsu dan dikunci mati oleh Allah Q.S. 47 : 16
72) Hati yang berpenyakit dan takut mati Q.S. 47 : 20
73) Hati yang terkunci takkan mampu memperhatikan Al-Quran Q.S. 47:24
74) Hati yang berpenyakit dengki akan ketahuan/terlihat aslinya Q.S. 47 : 29
75) Hati yang tentram karena mengingat Allah Q.S. 13 : 28
76) Hati yang terguncang dan taku di yaumul akhir Q.S. 24:37
77) Hati yang bertaqwa karena mengagungkan syiar-syiar Allah Q.S. 22:32
78) Hati yang buta berada di dalam Shodr (dada) Q.S. 22:46
79) Hati yang takut dengan azab Allah Q.S. 59:2
80) Hati yang dengki kepada orang-orang yang beriman Q.S. 59 : 10
81) Hati yang berpecah belah walau tampak bersatu secara fisik 59 : 14
82) Hati yang lalim, berpenyakit, dan ragu-ragu Q.S. 24 : 50
83) Hati yang bergetar ketika disebut nama Allah Q.S. 22 : 35
84) Hati yang berpenyakit dan kasar bisa dimasuki syaitan Q.S. 22 : 53
85) Hati yang tunduk dan beriman kepada Al-Quran Q.S. 22 : 54
86) Hati yang terkunci mati karena setelah beriman kafir lagi Q.S. 63 : 3
87) Hati yang ditanamkan keimanan oleh-Nya Q.S. 58 :22
88) Hati yang merasakan indahnya (manisnya) iman karena tidak menurti hawa nafsu Q.S. 49:7
89) Hati yang belum dimasuki keimanan Q.S. 49:14
90) Hati yang teruji dan bertaqwa berbicara dengan suara rendah di hadapan Rosulullah saw Q.S. 49 : 33
91) Hati yang dipalingkan dari kebenaran Q.S. 61 : 5
92) Hati yang tidak selaras dengan ucapannya Q.S. 48:11
93) Hati yang Sombong karena jahil Q.S. 48 : 26
94) Hati yang tenang karena imannya betambah Q.S. 48:4
95) Hati yang menyangka bahwa ia telah berbuah baik, padahal tidak Q.S. 48: 13
96) Hati yang keras dan membatu karena (suka) melanggar janji Q.S. 5 : 13
97) Hati yang tidak akan disucikan-Nya karena suka menubah-ubah firman Allah Q.S. 5 : 41
98) Hati yang berpenyakit (munafik) Q.S. 5:52
99) Hati yang tentram karena melihat bukti Q.S. 5 : 114
100) Hati yang munafik (lain di kata lain di hati) Q.S. 9:8
101) Hati yang panas Q.S. 9 : 15
102) Hati yang bimbang dan ragu Q.S. 9 : 45
103) Hati yang dibujuk Q.S. 9 : 60
104) Hati yang mnyembunyikan sesuatu Q.S. 9:64
105) Hati yang diberikan kemunafikan olehNya Q.S. 9 : 77
106) Hati yang dikunci mati karena takut berjihad Q.S. 9:87, Q.S. 9:93
107) Hati yang dikunci mati karena takut berjihad Q.S. 9:93
108) Hati yang ragu Q.S. 9:110
109) Hati yang hancur Q.S. 9: 110
110) Hati yang hampir berpaling karena kesulitan masih diterima tobatnya Q.S. 9:117
111) Hati yang berpenyakit, diberitahu malah tambah ingkarnya Q.S. 9:125
112) Hati yang dipalingkanNya karena tidak mau mengerti Q.S. 9:127

 

Terimakasih

Wallahu alam

KZ

http://www.hatiplong.wordpress.com

Resiko Memaafkan

Posted: Maret 14, 2011 in Inspirasi
Tag:, , ,

Memaafkan itu indah
Memaafkan itu Sedekah
Memaafkan itu mengundang Maghfirah-Nya
Memaafkan itu mengundang Rahmah-Nya

Memaafkan itu nikmat
Memaafkan itu lezat
Memaafkan itu melapangkan perasaan
Memaafkan itu melapangkan kesusahan

Memaafkan itu membuka pintu-pintu cinta
Memaafkan itu membuka pintu-pintu dunia
Memaafkan itu membuka pintu-pintu bahagia
Memaafkan itu membuka pintu-pintu surga

Memaafkan itu melepaskan masalah
Memaafkan itu melepaskan rasa resah
Memaafkan itu melepaskan rasa serba salah
Memaafkan itu melepaskan lelah

Memaafkan itu melancarkan pernapasan
Memaafkan itu melancarkan hubungan
Memaafkan itu menambah ketampanan
Memaafkan itu menambah kejelitaan

Memaafkan itu mengikhlaskan
Memaafkan itu menyehatkan
Memaafkan itu mendewasakan
Memaafkan itu mencerdaskan

Memaafkan itu membersihkan diri
Memaafkan itu mengundang rejeki
Memaafkan itu menenangkan hati
Memaafkan itu mengundang ridho Ilahi

Dengan demikian,
jangan lagi kita mengatakan :
“Huh,enak banget dong kalau dia gue maapin, enek di die gak enak di gue…”
Lho?

Astaghfirullaahal’azhiim…

Wallahu alam
TCH
http://www.hatiplong.wordpress.com

Tragedi Impian

Posted: Maret 13, 2011 in Motivasi
Tag:, , , ,

Sahabat Plong, tidak sedikit di antara kita yang terjebak oleh permainan impian. Banyak orang yang “menyuruh” kita mempunyai mimpi atau impian agar hidup kita bahagia dan sukses, tapi, alih-alih berbahagia yang terjadi malah stress dan gelisah sepanjang masa kita mengejar impian itu. Mengapa demikian?

Cita-cita besar dipaketkan dengan masalah-masalah besar. Ya, kita anggap impian kita itu adalah impian yang besar, padahal (bisa saja) ternyata impian kita itu tidak lain dan tidak bukan adalah “uang kertas”. Uang kertas yang kita kejar itu adalah hal yang sangat kecil di hadapan Allah. Maka Allah saja lah yang Maha Besar dan Maha Meliputi.

Jika impian kita ternyata “ujung-ujungnya” adalah duit, maka sebenarnya impian kita masihlah kecil. Cita-cita kita masihlah kecil. Tetapi masalah kita terasa besar. Malu kan jika impian kita kecil tapi masalah kita besar?

Biasanya, cita-cita kecil akan dipaketkan dengan masalah-masalah kecil juga. Nah, betapa kurang cerdasnya diri kita ini, jika kita menganggap impian yang kecil itu adalah impian yang besar, dan menganggap bahwa masalah yang kecil itu sebagai masalah yang besar. Jangan-jangan kita termasuk orang yang suka membesar-besarkan masalah karena kita suka sekali membesar-besarkan impian. Na’udzubillah . Dan Hanya Allah-lah Yang Maha Besar .

Tulisan singkat ini, insya Allah akan membantu Anda untuk lebih berhati-hati dalam membuat impian, jangan sampai, yang seharusnya impian itu membuat Anda bergerak, eh justru malah membuat Anda sekedar berteriak.

Magnet Tanggung Jawab

Posted: Maret 13, 2011 in Inspirasi
Tag:, ,

Allah tak mungkin iseng memberikan masalah kepada para hambaNya kecuali sebagai cerminan yang indah bagi hamba-hambaNya agar sang hamba mau instrospeksi dan bebersih atas berbagai dosa yang pernah dilakukan yang mana berbagai dosa tersebut telah meninggalkan berbagai kenangan negatif di dalam dada sang hamba.

Manusia adalah “magnet” yang menarik banyak hal dari semesta. Jika magnetnya diluputi kotoran, maka akan menarik banyak kotoran lainnya. Orang malas, hanya melapisi magnet yang kotor dengan lapisan magnet yang bersih. Tetapi orang yang rajin lebih suka membersihkan kotoran yg berada di sekitar magnet tersebut.

Mari bersihkan dan netralisirkan 3 macam Kenangan negatif yang menjadi magnet yang secara tidak sadar menarik banyak hal negatif dalam hidup kita.
1. Kenangan yang Memalukan, netralisir dengan istighfar
2. Kenangan yang Memilukan, netralisir dengan istighfar, memaafkan, dan tarji’
3. Kenangan yang membanggakan, netralisir dengan istighfar, hamdalah, dan kalimat لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ

Dan katakanlah :
“Ya Allah Ghofuurur Rohiim, aku terima, ini tanggung jawabku, aku maafkan, maafkan aku, aku lepaskan, maka lepaskanlah aku dari masalah ini, aku percaya padaMu, aku serahkan padaMu, ampuni aku, bersihkan aku, aku mencintaiMu, aku membutuhkanMu, terimakasih ya Allah…”

Wallahu alam
HP

Sahabat Plong yang berlapang Dada,

Allah berfirman dalam Al-Quran surat Al-Insyiroh…
1. Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?,
2. dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu,
3. yang memberatkan punggungmu?
4. dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu,
5. karena Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan,
6. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.
7. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,
8. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

Jika kita disakiti maka DADA kita merasa sakit, jika kita sedang mendapatkan keberlimpahan maka DADA kita merasa senang. Ternyata di dalam DADA ada rasa. Misalkan Anda memiliki mobil baru, maka DADA Anda merasa senang, dan jika suatu saat mobil Anda tergores di jalanan, maka seolah-olah DADA Anda lah yang sedang tergores. So, ada apa dengan DADA kita?

Mari kita bahas dan renungkan, sebenarnya ada TIGA RUANG INVISIBLE di DALAM Dada kita.
1. Ruang Derita
2. Ruang Senang
3. Ruang Tenang

1. Ruang Derita

Inilah ruang yang membuat DADA terasa sakit dan nafas menjadi terasa berat. Inilah ruang yang dipenuhi dengan prasangka dan analisa negatif kepada ALLAH. Inilah ruang yang sangat berorientasi dunia. Ruang ini bawaannya TEGAAAANG melulu. Sepertinya hidup ini tidak lepas dari yang namanya STRESS. Orang yang betah berada di ruang ini, biasanya Nafasnya pendek, mudah marah, mudah mengkritik, dan mudah tersinggung. Tingkat JENGKELISME orang yang berada di ruang ini sangat tinggi. Pada Ruang ini KETERIKATAN kita kepada MASALAH dan HAL-HAL yang tidak kita sukai menjadi sangatlah kuat.

2. Ruang Senang

Inilah yang membuat DADA Anda merasa senang, nafas Anda lebih ringan, tapi relatif pendek yakni masih banyak menggunakan nafas dada. Ruang ini adalah ruang antara TEGANG dan TENANG. Kadang TENANG dan Kadang  TEGANG. Orang yang berada di ruang ini hatinya merasa SENANG tapi kesenangannya itu cepat hilang. Ia sendiri heran, mengapa kesenangannya mudah hilang, sehingga ia harus terus mengupgrade kualitas kesenangannya agar bisa tetap berada di ruang senang, tapi sejatinya ia letih dengan apa yang dilakukannya. Perasaan TAKUT KEHILANGAN begitu besar jika kita berada di ruang ini. Pada Ruang ini KETERIKATAN kita kepada NIKMAT ALLAH dan HAL-HAL yang kita sukai menjadi sangatlah kuat.

3. Ruang Tenang

Inilah yang membuat DADA Anda merasa LAPANG, nafas Anda ringan, rileks, dan tetap dalam menyentuh hingga ke pusat energi yang ada di dalam perut Anda yang tidak banyak ternodai oleh makanan-makanan yang bernuansa berlebihan. Ruang ini adalah Ruang Ketenangan. Punya duit atau gak punya duit tetap tenang. Karena Ketenangan sejatinya adalah ketika ia mengingat ALLAH SWT. Ruang ini bebas dari rasa memiliki dan bebas dari keinginan-keingainan dunia. Ruang ini bebas dari dendam dan analisa. Ruang ini hanya ada Anda dan DIA. Tetapi RUANG HENING ini tidak berarti miskin, namun dalam RUANG HENING ini kita sudah mampu menggunakan berbagai fasilitas dariNYA hanya sebagai AMANAH bukan untuk dimiliki, sebab semua adalah milik ALLAH dan akan kembali kepada ALLAH SWT. Pada Ruang ini kita tidak lagi TERIKAT pada DUNIA, tapi IKATAN (AQIDAH) kita hanyalah kepada ALLAH SWT.

“Sungguh, bersama Ruang Derita itu ada Ruang Senang. Tapi hanya di Ruang Hening lah engkau berharap dan terikat full padaNya”

Makna : SABAR, SYUKUR, dan IKHLAS

“Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang berIMAN, karena SEGALA URUSANnya adalah BAIK baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat KECUALI HANYA pada orang MUKMIN; yaitu jika ia mendapatkan keBAHAGIAan, ia berSYUKUR, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang TERBAIK untuknya. Dan jika ia tertimpa MUSIBAH, ia berSABAR, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal TERBAIK bagi dirinya.” (HR. Muslim)

Ketika Anda berada di Ruang Derita maka bersabarlah. Sehingga fungsi Sabar ini adalah agar Anda KEMBALI ke Ruang Hening. Sabar bukanlah sekedar menahan amarah lalu menahan emosi yang berpotensi menzalimi tubuh sendiri. Tapi Sabar adalah kemampuan Anda untuk menahan amarah dan memaafkan semua kondisi atau orang yang telah membuat Anda tidak berkenan. Sehingga Sabar ini hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang KHUSYU/HENING bersamaNya.

“Jadikanlah SABAR dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang KHUSYU, (Q.S. 2: 45)”

Begitupun dengan ketika Anda berada di Ruang Senang maka Anda harus berSYUKUR. Syukur adalah sebuah usaha untuk mengembalikan kondisi ke Ruang Hening. Allah berfirman bahwa barang siapa yang bersyukur pasti akan ditambahkan baginya. Apakah yang ditambahkan bagi orang-orang yang bersyukur? Tidak lain dan tidak bukan, yang ditambahkan adalah KETENANGAN bersamaNYA. Itulah kenikmatan sejati. Bertambahnya kenikmatan ketika bersyukur tidaklah harus dimaknai dengan bertambahnya kenikmatan dari sisi materi saja. Materi adalah kenikmatan yang fana dan penuh ujian, maka carilah keikmatan yang sejati, sehingga keradaan atau ketiadaan materi tidak lagi menjadi pondasi kenikmatan.

Sehingga apa pun yang terjadi bagi orang-orang yang berTAQWA, baik sedang menderita ataupun sedang senang, maka mereka tetaplah dalam kondisi IKHLAS/KHUSYU dan tetap berada di Ruang Hening bersama-Nya. Insya Allah.

Wallahu alam
HP